Lee Jinki
Kim Kibum
Kalau ada yang bertanya pada Jinki apa profesi yang akan dijalani kakak perempuan dan kembaran nya saat mereka dewasa, Jinki bisa menjawab dengan mudah. Ia akan menjawab bahwa kembaran identiknya, Jonghyun, akan menjadi ilmuan atau insinyur atau mungkin guru dengan segala kepintarannya. Sedangkan kakak perempuannya, Joohyun, akan menjadi atlet bela diri atau mungkin pelatih tinju mengingat hobinya sejak kecil. Sungguh, meskipun kakak perempuannya itu berbadan kecil tapi kemampuan bela dirinya tidak bisa diremehkan.
Tapi jika ada yang bertanya profesi apa yang akan dijalaninya saat benar-benar dewasa nanti―Jinki tak yakin memiliki jawabannya.
Jinki tidak tahu sejak kapan dirinya se-abstrak ini. Yang ia tahu hanya ia lupa mimpi-mimpinya sejak orang tuanya mulai bertengkar. Hingga akhirnya memutuskan untuk berpisah.
“Baiklah, anak-anak. Ini―selamat datang dirumah baru kita.”
Jinki menatap rumah tua itu lalu menyipitkan matanya. Ia rasa rumah dihadapannya akan terlihat lebih bagus jika pengelihatannya kabur.
“Ibu yakin tidak salah alamat kan?” kata Joohyun. Terlihat sekali jika gadis itu juga tidak begitu menyukai rumah tua dihadapan mereka.
“Rumah ini tidak terlalu jelek, kok.” kata ibu mereka sambil tersenyum paksa, “Rumah ini hanya―tua.”
Lalu ibu dan kakak perempuannya turun terlebih dahulu dari mobil mereka, meninggalkan Jonghyun dan Jinki disana.
“Ayo, Jinki.” kata Jonghyun yang sudah melepas seatbelt- nya. Jinki dengan malas ikut melepas miliknya lalu berjalan menyusul Jonghyun yang kini memasuki rumah tua tadi.
Pintu utama rumah itu berwarna abu-abu kusam, karena tua. Ibu mereka memasukkan kunci ke lubangnya, memutarnya, dan mendorong sekuat tenaga dengan bahunya. Pintu membuka menunjukkan lorong remang-remang. Ketika mereka masuk mengikuti lorong tersebut, mereka sampai pada ruang makan rumahnya.
“Well, ini lebih menyeramkan dari pada luarnya ternyata.” komentar kakak perempuannya dan ibunya sama sekali tidak berniat menanggapi.
“Disini hanya ada tiga kamar, jadi―”
“Aku harus berbagi kamar dengan Jonghyun lagi?” potong Jinki.
“Ya.”
Jinki tidak keberatan berbagi kamar dengan Jonghyun sebenarnya. Tapi itu dulu, ketika ia masih kecil. Ketika ia dan Jonghyun masih di Sekolah Dasar. Sekarang ia sudah SMA. Jinki rasa ia sudah cukup dewasa untuk memiliki kamar sendiri.
“Tapi―” sebelum ia mengeluarkan protesnya, Joohyun dan Jonghyun sudah meninggalkan tempat itu untuk mengambil barang-barang mereka dimobil. Membuatnya tidak bisa melanjutkan kata-katanya―karena ia sadar bahwa semua ini salahnya. Mereka harus pindah karenanya. Ya karenanya yang membuat masalah disekolah lamanya.
“Jinki,” panggil ibunya ketika ia berbalik hendak mengikuti kedua saudaranya. Membuatnya menghentikan gerakannya lalu kembali pada posisi semula.
“Apa?”
“Kita mulai semua dari awal lagi ya? Tak ada perkelahian―atau pelanggaran lainnya oke?” Jinkk mengangguk dengan segan. Ia tidak ingin ibunya melanjutkan kata-katanya lagi.
―
“Kalian yakin tidak ingin diantar sampai dalam?”
“Tidak, Bu.” kata Jonghyun. Sementara Jinkk hanya memperhatikan sekelilingnya, tak begitu mendengarkan kata-kata ibunya. Yang Jinki liat hanya―tak ada yang istimewa dari sekolah kecil dikota kecil ini. Berbeda sekali dengan sekolahnya di Seoul dulu.
“Ayo, Jinki.” Jonghyun menepuk bahunya pelan lalu berjalan mendahuluinya. Namun ibunya memanggilnya saat ia hendak mengikuti Jonghyun.
“Jangan sampai ada masalah lagi dihari pertama ya?” dan Jinki kembali hanya mengangguk segan sebagai jawaban.
―
Jinki tidak paham kenapa ibunya bersikap seolah semuanya baik-baik saja padahal kenyataannya tidak seperti itu. Seperti ketika ibu dan ayahnya bercerai, ibunya bersikap seolah semua baik-baik saja padahal Jinki tahu wanita itu tidak baik-baik saja. Atau ketika Jinki dikeluarkan dari sekolah karena mematahkan tulang seorang teman sekelasnya yang mengejeknya. Bahkan ketika Jinki tak sengaja benar-benar melukai Joohyun hingga pipi gadis itu memar karena berusaha memancing emosinya.
Ngomong-ngomong soal kakaknya, gadis itu kini berkuliah diuniversitas swasta di kota kecil ini. Padahal dulunya, ketika mereka masih di Seoul gadis itu berkuliah diuniversitas negeri. Tapi karena Jinki dikeluarkan dari sekolah dan ibunya tidak sanggup membiayai mereka di Seoul lagi jadi―ibunya memutuskan pindah ke kota kecil ini. Ibunya bilang mereka harus bersyukur karena masih memiliki rumah warisan keluarga ibunya. Tapi Jinki sama sekali tidak bisa bersyukur dengan semua nasibnya.
Ia dan Jonghyun mendapat kelas yang berbeda. Jinki dikelas XI E sedangkan Jonghyun dikelas XI A. Ibunya bilang karena kelasnya penuh jadi mereka tidak bisa satu kelas. Padahal Jinki tahu jika kelasnya itu sebenarnya adalah kelas anak-anak bermasalah. Sedangkan kelas Jonghyun adalah kelas untuk anak-anak berprestasi seperti kembarannya itu.
Tak ada yang memperhatikan ketika Jinki memperkenalkan diri atau ketika gurunya berbicara didepan kelas. Hingga ketika Jinki duduk dikursinya―dipojok belakang, dengan seorang pria lain duduk dikursi satunya―kelas masih ribut dengan obrolan tak penting.
Begitu gurunya memulai pelajaran pada hari itu―Jinki hanya menidurkan kepalanya diatas meja. Sama sekali tak berniat untuk mendengar atau memperhatikan dan lebih tertarik untuk memasuki alam bawah sadarnya.
―
Jinko tidak tahu berapa lama ia tertidur namun saat matanya terbuka ia mendapati kelasnya yang cukup sepi. Hanya ada beberapa orang dikelasnya termasuk teman sebangkunya yang kini menatapinya dengan tatapan penasaran.
“Ini istirahat?” Jinki bertanya tanpa basa basi pada pemuda disebelahnya itu. Namun pemuda itu malah terlihat gelagapan yang bagi Jinki merupakan respon yang berlebihan.
“Err―tidak. Guru Jin dipanggil keruang rapat. Dan anak-anak memutuskan untuk ke kantin.”
Jinki mengangguk sekilas lalu kembali menyamankan posisinya dimejanya. Namun pemuda tadi masih memandanginya penasaran. Dan Jinki sama sekali tidak peduli dengan tatapan penasarannya.
“Aku Kibum. Kim Kibum.” kata pemuda itu lagi. Seakan berusaha menarik perhatian Jinkk yang akan kembali ke alam bawah sadarnya, “Kau orang Jepang ya? Kukira kau tak bisa bahasa Korea.”
Jinki menatap pemuda itu dari posisinya sekarang―kepala menempel pada meja―lalu membalas, “Anggap saja, aku diusir dari Jepang sejak kecil.”
“Kenapa begitu?” Kibum terdengar tertarik dengan topik pembicaraan mereka. Sementara Jinkj terlihat tak begitu ingin melanjutkan percakapan.
“Karena aku berbahaya.” itu semacam peringatan untuk Kibum agar diam dan tak mengganggu Jinki sebenarnya. Namun Kibum malah mengira Jinki sedang berusaha bergurau dengannya.
“Oh?” Kibum tertawa kecil, “Memangnya apa yang berbahaya dari orang yang hanya bisa tidur sepertimu?”
Jinki memincingkan matanya mendengar jawaban Kibum. Ia bisa saja membentak atau bahkan menghajar pemuda itu agar diam tapi ia tak bisa membuat masalah lagi. Kalau ia membuat masalah lagi, Jinki yakin ia akan dikirim kembali ke Jepang untuk tinggal bersama ayahnya. Dan Jinki tak ingin tinggal bersama ayahnya yang keras.
“Kenapa kau tidak ikut ke kantin?” tanya Jinki ketus. Bermaksud untuk mengusir pemuda bernama Kibum itu. Namun Kibum seakan terlalu bodoh untuk menyadari maksud tersiratnya.
“Aku tidak lapar. Lagipula jika aku lapar aku membawa bekal. Kau mau?” Kibum malah menyodorkan bekal yang ia bawa dari dalam tasnya. Jinki yang melihatnya hanya mendengus kasar lalu berjalan pergi dari kelasnya.
Dasar pemuda kelewat dungu, batin Jinki.
―
Jinki tidak mengerti mengapa pria bernama Kim Kibum itu bersikap kelewat sok akrab dengannya. Bersikap seolah-olah Jinki adalah teman akrabnya padahal Jinki selalu memberikan respon buruk padanya―yang merupakan jawaban tersirat jika Jinki tidak ingin berteman dengan pemuda itu.
Seperti saat mereka ada jam kosong―pria itu akan menahannya agar tidak tidur lalu mengajaknya mengobrol. Lalu, pria itu akan mengikutinya ke kantin saat istirahat. Pria itu bahkan pernah menemaninya bolos diatap sekolah mereka setelah jam istirahat. Dan saat bel pulang berbunyi pria itu juga berusaha untuk mengajaknya pulang bersama―yang selalu Jinki tolak walaupun pada akhirnya pria itu mengikutinya karena ternyata rumah mereka searah. Oh, Jinki rasa keberuntungan tidak pernah berpihak padanya.
Jinki sudah mencoba mengusir dengan tersirat sekaligus frontal―tapi Kibum seakan kelewat dungu untuk mengerti apa maksud Jinki sekalipun Jinki mengungkapkannya dengan gamblang. Itu cukup untuk membuat Jinki kesal setengah mati.
“Jinki, kau sudah mengerjakan tugas matematika? Kudengar Guru Jang masuk hari ini. Kau tahu Guru Jang tak akan segan-segan―”
“Kalau begitu kerjakan milikku.” balas Jinki tajam. Ia baru sampai ditempat duduknya dan Kibum langsung beceloteh tentang sesuatu yang Jinki benci. Hal itu jelas membuat mood Jinki berantakan saat itu juga.
Kibum terdiam mendengar balasan Jinki. Jinki pikir pemuda itu tidak akan mau menurutinya namun balasan pemuda itu membuatnya menatap pemuda itu aneh, “Baiklah. Kemarikan bukumu.”
Jinki bahkan tidak mengacam pemuda itu namun pemuda itu mau mengerjakan tugasnya. Jinki sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran pemuda tan itu―namun Jinki tetap memberikan buku tugasnya pada pemuda itu.
Terpelas dari sikap idiot pemuda itu yang tak menyadari ketidaksukaan Jinki menjadi temannya―Jinki sadar pemuda itu termasuk murid pintar disekolahnya. Dikelasnya pemuda itu selalu menjawab pertanyaan gurunya dengan benar. Pria itu juga selalu mengerjakan tugasnya. Jinki bahkan tidak pernah melihat pemuda itu melanggar peraturan selain membolos dengannya kala itu. Kibum juga bilang itu pengalaman pertamanya membolos.
Lantas, apa yang membuat pemuda itu ada dikelas ini? Kelas anak-anak bermasalah?
“Kau melamun, Jinki.”
Jinki mendengus melihat Kibum yang masih bisa mengomentarinya disaat pria itu tengah mengerjakan tugas, “Kerjakan saja tugasku, Kibum.”
“Ini tidak gratis, Jinki.” balas Kibun sambil tersenyum kecil. Jinki memincingkan matanya mendengar kata-kata pemuda itu.
“Apa maksudmu?”
“Kau harus membayarnya. Paling tidak dengan mentraktirku dikantin.” Kibum masih mempertahankan senyum kecilnya dengan matanya yang tidak lepas dari buku ditangannya. Membuat Jinki mendengus keras melihatnya.
“Hanya sekali ini.” Kibum langsung memekik gembira mendengarnya. Membuat Jinkk menatap pria itu aneh. Apa pemuda itu benar-benar tak pernah ditraktir sebelumnya?
“Selesai. Kupastikan kau mendapat nilai sempurna, Jinki-ah.” Jinkk hanya mengangguk sambil mengambil bukunya kembali dari tangan Kibum.
Jinki bersumpah Kibum adalah orang teraneh yang pernah ia temui.
―
Jinki menepati perkataannya tentang mentraktir Kibum dikantin. Untungnya Kibum bukan orang rakus dengan porsi makan yang banyak. Jinki jadi tidak perlu mengeluarkan begitu banyak uang.
Jinki sebenarnya sadar sejak pertama ia masuk sekolah ini banyak orang yang sering berbisik saat ia lewat. Namun―mereka bertambah banyak setiap Jinki bersama Kibum. Seperti sekarang ini―hampir seluruh isi kantin melirik ke mejanya lalu berbisik dengan teman disebelahnya. Tapi Jinki tidak begitu peduli.
“Kibum!” itu Taemin. Teman sekelas mereka yang paling berisik. Teman terdekat Kibum dan sama anehnya dengan Kibum. Namun terkadang Taemin lebih tidak tahu malu menurut Jinki.
Taemin sudah duduk disebelah Kibum. Mengabaikan tatapan orang-orang padanya. Mata pria itu berbinar senang seakan baru mendapat sebuah undian.
“Bum, kau tahu? Aku baru saja berkenalan―” Jinkk langsung membayar makanannya dan Kibum lalu pergi dari tempat itu seorang diri. Ia tidak suka mendengar suara berisik Taemin. Baginya, itu sangat mengganggu.
Kibum ingin mengikuti Jinkk―namun Taemin menahannya karena pemuda itu ingin bercerita. Taemim juga terlihat tidak tersinggung dengan sikap Jinki tadi.
―
“Kelompok kelima, Kim Kibum dan Lee Jinki.”
Jinkk tidak tahu apakah itu sebuah keberuntungan atau kesialan. Ia satu kelompok dengan Kibum dalam project Sejarah kali ini. Dan mereka memutuskan untuk mengerjakannya dirumah Jinki. Kibum yang memberi ide pertama tentang rumah Jinki dan Jinki menyetujuinya karena ia juga terlalu malas berjalan ke rumah Kibum.
Dan disinilah mereka sekarang. Kamar Jinki dan Jonghyun. Dengan Kibum mengerjakan tugas dan Jinki memainkan playstation -nya. Kibum terlihat tidak ingin protes―justru sebaliknnya, Kibum akan tersenyum kecil saat melirik Jinki yang memasang ekspresi seriusnya bahkan saat bermain.
“Lee Jinki, matikan ps-mu. Dan bantu temanmu mengerjakan tugas. Dia kesini untuk mengerjakan tugas kelompok bukan pribadi!” kata ibunya saat masuk ke kamarnya untuk mengantarkan makanan dan minuman. Jinki hanya mengiyakan dengan malas lalu mem- pause game-nya.
Jinki lalu bangkit dan mengunci pintu kamarnya saat ibunya keluar. Lalu, pemuda itu kembali bermain playstation. Kibum tertawa keras melihat kelakuan pemuda itu. Dan Jinki hanya berusaha untuk mengabaikannya.
“Sudah selesai?” tanya Jinki saat Kibum memilih menaruh laptopnya dan meminum minuman yang diantarkan ibunya. Kibum menggeleng sebagai jawaban.
“Tinggal bagian penutupnya. Kau mau mengerjakannya?”
Jinki menggeleng dengan matanya yang masih fokus pada layar televisi didepannya, “Aku tahu kau bisa mengerjakannya sendiri.”
Kib memutar bola matanya malas tapi tidak membantah perkataan pemuda itu. Tiba-tiba Kibum tertarik melihat sekelilingnya. Dikamar ini ada dua single bed terpisah. Ada juga lemari yang cukup besar. Dan sebuah kamar mandi. Lalu, Kibum menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.
Sebuah figura foto dua orang anak kembar dikamar itu―berusia sekitar 9 tahun. Kibum bangkit dan berjalan mendekat pada foto itu.
“Ini kau? Kau punya kembaran?” tanya Kibum. Bertepatan dengan hadirnya tulisan Game Over
dilayar televisi. Jinki mengeram sebal dan tidak mendengarkan pertanyaan Kibum.
“Jinki, kau punya kembaran?” Kibum bertanya lagi sambil mendekati pemuda itu lalu menepuk bahunya pelan. Jinki menoleh dengan kening berkerut menatap Kibum.
“Itu fotomu, kan? Kau kembar?” tanya Kibum lagi sambil menunjuk figura foto yang tadi ia lihat. Jinki mengikuti arah jari telunjuk Kibum dan kembali menatap pemuda itu aneh.
Itu fotonya dan Jonghyun saat berumur 9 tahun. Jonghyun yang memajangnya disana. Jinki tidak mengerti kenapa Jonghyun selalu memajang foto itu dikamarnya sejak dulu. Pria itu juga memajangnya dikamarnya dirumah lama mereka dan rumah-rumah sebelumnya. Padahal mereka memiliki foto yang lebih baru―saat mereka memasuki SMA misalnya.
“Jinki, aku bertanya padamu bukan memintamu melamun.” kata Kibum kesal karena pertanyaannya tak kunjung dijawab. Dan sekarang Jinki malah melamun.
“Kau pura-pura tidak tahu atau benar-benar tidak tahu?” Jinki bertanya balik. Jinki tidak mengerti, Jonghyun satu sekolah dengan mereka. Dan ini sudah dua bulan sejak mereka sekolah disana dan Kibum masih tak menyadari kehadiran Jonghyun juga?
“Aku benar-benar tidak tahu.” kata Kibum. Kibum tidak mengerti, mengapa Jinki berpikir ia pura-pura tidak tahu? Tak ada untungnya juga ia berpura-pura tidak tahu.
“Aku punya kembaran. Namanya Jonghyun. Dan dia sekolah disekolah yang sama dengan kita.”
“Dia dikelas mana memang? Kenapa kalian pisah kelas? Biasanya anak kembar selalu satu kelas.” Kibum menatap Jinkk terkejut. Pantas saja Jinki berpikir ia berpura-pura.
“Dia dikelas A.” jawab Jinki singkat. Namun langsung membuat ekspresi terkejut Kibum berubah. Kibum tertegun mendengar jawaban Jinki. Ia menelan salivanya kasar.
“Well, dia pasti sangat pintar ya.”
“Dia kutu buku. Dia sudah menjadi pecinta buku sejak kami di Sekolah Dasar.”
“Oh? Apa dia menggunakan kacamata juga?” Jinki menggeleng. Jonghyun memang kutu buku tapi tidak terlalu terlihat seperti kutu buku juga.
Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dan Jinki langsung mengenali orang yang mengetuk begitu orang itu berkata, “Jinki, ini aku.”
Jinki membuka pintunya dan mendapati kembarannya yang baru pulang. Dan dari situ Kibum bisa mengamati kedua pria kembar itu karena mereka sedang berhadapan sekarang.
Jinki lebih tinggi dari Jonghyun beberapa senti. Namun Jinki juga terlihat lebih kurus daripada Jonghyun. Wajah mereka benar-benar mirip. Kibum tak menemui perbedaan sama sekali diwajah mereka. Perbedaan mencolok diantara keduanya hanyalah warna dan gaya rambut mereka. Warna rambut Jinki pirang platina sedangkan Jonghyun hitam. Lalu rambut Jonghyun tampak lebih rapi dari rambut Jinki.
“Kenapa mengunci pintu?” Jonghyun bertanya. Nada suaranya terdengar lebih bersahabat ketimbang milik Jinkj.
“Aku sedang mengerjakan tugas dan tak ingin diganggu.” jawab Jinki. Nada suaranya terdengar datar dan dingin seperti biasa. Awalnya Kibum pikir Jinki hanya menggunakan nada suara itu padanya―tapi hari ini ia tahu pemuda itu menggunakan nada suara seperti itu untuk berbicara pada semua orang termasuk keluarganya.
Jonghyun melirik kearah Kibum yang hanya diam memperhatikan mereka sejak tadi. Ia berjalan melewati Jinki, lalu menaruh tasnya dimeja belajarnya dan berjalan mendekati Kibum.
“Oh, kau membawa teman?” tanya Jonghyum yang sedikit terkejut melihat kehadiran Kibum disana. Matanya memandang Kibum dengan pandangan bersahabat dan tersenyum ramah pada pemuda itu sambil mengulurkan tangannya, “Aku Jonghyun. Kau?”
“Kibum. Kim Kibum.” Mereka berjabat tangan untuk beberapa saat. Jonghyun yang mendengar jawaban pemuda itu tiba-tiba teringat sesuatu.
“Oh, kau yang bernama Kibum.” kata Jonghyun membuat Jinki menatap kembarannya itu dengan tatapan penasaran, “Teman sekelasku sering membicarakan tentangmu.”
Ekspresi Kibum langsung berubah. Wajahnya tiba-tiba terlihat seperti orang ketakutan. Jonghyun langsung menyesali kata-kata saat menyadarinya.
“Err―aku hanya mendengar kalau kau dulunya anak kelas A juga. Kata mereka kau sangat pintar sebenarnya.” Kibum tahu Jonghyun berbohong. Ia tahu dengan jelas bagaimana anak-anak kelas A mengatainya.
“Aku―aku akan melanjutkan tugas kita dirumah. Ini sudah malam aku harus pulang, Jinki-ah.” kata Kibum sedikit terbata sambil terburu-buru merapikan tasnya. Ia mencabut flashdisknya dari laptop Jinki lalu beranjak dari sana. Jinki mengangguk sekilas untuk menjawab kata-kata Kibum. Sementara Jonghyun menatap pemuda itu pemuda itu dengan rasa bersalah.
“Aku mandi duluan.” kata Jinki. Ia hendak membuka kaos bagian atasnya―namun Jonghyun menahan tangannya.
“Setidaknya antar temanmu sampai pintu depan dulu.” kata Jonghyun. Kibum yang mendengarnya hanya bisa diam sambil tetap memasukkan barang-barangnya.
“Dia tahu dimana pintu depannya.” balas Jinki lalu melepas tangan Jonghyun dilengannya. Jonghyun menghela napas melihat kelakuan kembarannya yang kini sudah bertelanjang dada dan hendak mengambil handuknya lalu beranjak mandi.
“Biar kuantar sampai pintu depan, Kibum-ssi.” kata Jonghyun lalu berjalan bersama Kibum keluar kamar. Ibunya pergi berkerja untuk shift malam. Dan Joohyun masih ada kelas, jadilah hanya ia dan Jinki yang ada dirumah.
Jonghyun sebenarnya sudah mendengar semua rumor tentang Kibum dari teman sekelasnya. Jonghyun bukan tipe orang yang termakan kata-kata orang begitu saja, ia ingin membuktikan sendiri. Itu sebabnya ia memperhatikan Kibum sejak tadi. Pria itu menunduk dengan wajahnya yang memerah saat melihat Jinkj bertelanjang dada dikamarnya tadi. Membuat Jonghyun tiba-tiba yakin sebagian dari rumor itu benar.
Namun Jonghyun juga yakin sebagian lagi tidaklah benar. Kibum terlihat seperti anak baik-baik. Jauh dari seperti yang orang-orang bilang.
“Err―terima kasih sudah mengantarku sampai sini, Jonghyun-ssi.” kata Kibum saat mereka sudah sampai dipintu depan.
“Jangan terlalu formal padaku. Panggil Jonghyun saja.”
“Kau juga memanggilku Kibum-ssi tadi.” Kibum kembali menunduk untuk menghindari wajah Jonghyun. Jika Jonghyun sudah mendengar tentangnya―maka Kibum sama sekali tidak berani menunjukkan wajahnya pemuda itu. Ia kelewat malu.
“Jadi aku boleh memanggilmu Kibum saja?”
“Err―tentu.”
Kibum tidak mengerti mengapa respon Jonghyun seperti ini padanya. Jonghyun kelewat ramah padanya. Padahal seharusnya pemuda itu sekarang memandangnya jijik jika ia sudah mendengar semua tentangnya―seperti yang dilakukan anak kelas A lain.
“Aku minta maaf karena membuatmu tidak nyaman dengan kata-kataku tadi. Aku tidak bermaksud begitu.” kata Jonghyun lagi. Kibum langsung mendongak menatap pemuda itu tak percaya. Pria ini―sopan sekali.
“Tak apa, Jonghyun-ah. Itu bukan salahmu.” Kibum menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tiba-tiba ia merasa canggung berada didekat pemuda ini, “Kalau begitu aku permisi dulu.”
Kibum langsung pergi meninggalkan kediaman keluarga Lee itu. Namun sebelum Kibum benar-benar menghilang dari halaman rumah itu―Kibum masih bisa mendengar kata-kata terakhir Jonghyun.
“Hati-hati dijalan, Kibum.”
Kibum bersumpah itu pertama kalinya seseorang dari kelas A mengatakan itu padanya setelah mengetahui aibnya. Jonghyu benar-benar berbeda.
TBC
may bideok a.k a leonora said:
ibum itu dari keas A.
gosip apa sih yg di bicarakan sama kls A itu?
untung aa jinki cuek.
jadi dia enggakbperduli apa yg di bicarakan tentang jinkibum.
hehehee
LikeLiked by 1 person
Febie Eunbie said:
Kibum sebenarnya kenapa ?..
Dijauhin krn gay ? .. Eyyy~ ..
Semoga kibum ngk jatuh cinta sama jonghyun ..
Jangan sampai ! ..
Aku suka ceritanya ..
bikin penasaran ..
LikeLiked by 1 person
aisyahiswatun said:
Jinki errr suka sih kalo badboy gini. Uuh gemesin cool gimana gitu
Penasaran sama rahasia kibum kenapa pindah ke kelas E
Da apa ya?
Atau jangan jangan —“
LikeLiked by 1 person
mutia said:
cerita.a keren.. saya suka 😃 jadi kek.a kibum gay mka.a dijauhin tmen2nya trus pindah kelas ketemu jinki deh 😂 jinki masih gk ad rasa ya ma kibum 😣 jg ampe ya jadian ma si jonghyun 😑
LikeLiked by 1 person
mutia shawol said:
cerita.a keren.. saya suka 😃 jadi kek.a kibum gay mka.a dijauhin tmen2nya trus pindah kelas ketemu jinki deh 😂 jinki masih gk ad rasa ya ma kibum 😣 jg ampe ya jadian ma si jonghyun 😑
LikeLiked by 1 person
Vemi said:
Ntar dulu..
Kibum punya aib yg bikim dia dipindahin dr kls A ke kls E..
Apa aib nya itu karna dia suka ama cowo?
Soalnya kan td kata jjong waktu pas jinki buka baju dia ngeliat muka kibum merah gitu kan?
Kalo bener.. apa nanti jinki bakal ninggalin kibum kalo tau yg sebenernya?
LikeLiked by 1 person
kwonyul said:
Wow knp kibum bisa pindah ke kelas E kalo sbnrnya dia pinter? Ini pasti ada hubungannya sama kibum malu2 liat jinki topless(?) Huaaa mau tau lanjutannyaa!!!
LikeLiked by 1 person
Ndaa said:
jinki jangan terlalu dingin sama kibum..karna disini jong dan jinki kembar trs jjonh sifatnya baik bgt jd takut ntar kibumnya jd suka ma jonghyun. penasaran ih ama kibum, kenapa dy pindah kelas trs kaya dikucilkan gitu…
LikeLiked by 1 person
nikey said:
Kibum anak kelas A, aku merasa sepertinya kibum GAY yab iyu rumornya bukan? 😂😂,, dia didepak dr kelas A manjadi kelas E,, mangkanya kibum pintet, lah dia EX kelas unggulan kkk… si taemin juga kelas E kah thor?,, eiieiei dilanjut juseyoo
LikeLiked by 1 person
nikey said:
Kibum anak kelas A, aku merasa sepertinya kibum GAY yab iyu rumornya bukan? 😂😂,, dia didepak dr kelas A manjadi kelas E,, mangkanya kibum pintet, lah dia EX kelas unggulan kkk… si taemin juga kelas E kah thor?,, eiieiei dilanjut juseyoo penasaran
LikeLiked by 1 person
nikey said:
Kibum anak kelas A, aku merasa sepertinya kibum GAY yab iyu rumornya bukan? 😂😂,, dia didepak dr kelas A manjadi kelas E,, mangkanya kibum pintet, lah dia EX kelas unggulan kkk… si taemin juga kelas E kah thor?,, eiieiei dilanjut juseyoo penasaran
Fighting
LikeLiked by 1 person
lafazkankalimah said:
Aq pikir nya kakak jinki y punya kembaran bukan nya dia…jinki juga korea benaran ya….kenapa kibum pindah dari A ke E…..banyak soalan belum bisa terjawab
LikeLiked by 1 person
lafazkankalimah said:
Aq pikir nya yang kembaran kakak nya bukan dia…..jinki bukan asli dari korea….kok bisa kibum pindah kelas dia …banyak persoalan belum bisa aq jawab
LikeLiked by 1 person
taemin's mom said:
yay ada ff baru
penasaran ama rumor tentang kibum
bisa2nya Jongyu dijadikan anak kembar haha
next chapter jgn lama2 ya thor
LikeLiked by 1 person
jinhun1314 said:
Kibum gay kah jadi dikatai anak2 dari keas A?
Rumor apa sitentang kibum?
Kenapa kibum pindah?
Jong emang baik bum… cyman jinki ya gito dah dingin…
penasaran dengan kelanjutan nya…. jangan lama2 ya…
LikeLiked by 1 person
husniah nia said:
Huwaaaah Jinki ank bandell ya da well dia sedikit kurang ramah samaborang apa lagj kpada orang seperti Kibum tapi Jinki ga berani mai fisik sama Kibum hm..
Tapi kira2 kenapa kibum ada di kelas E padahal Kibum pinter dan rajin dalam hal akademik dan mengenai aib Kbum apa itu penyebab Kibum ada di kelas E????
.ok aku suka ceritanya.. lanjut yaaaak.
LikeLiked by 1 person
citra said:
Waaaaah tumben ini yg jadi kembaran jinki si jonghyun…
Tapi idenya bagus. Bikin penasaran….
Mau baca next chapter
LikeLiked by 1 person
♚Queen Admin♚ said:
Aduh bang jinki sikap mu itu sungguh terlalu ckckckkckckc
Ohhh jadi kibum dipindahin ke kelas E gara” kibumnya gay ya? Sama wajahnya terlalu yeppoh jadi namja? Iyaagasih??
Cieee kayaknya kibum naksir jinki ini mah ckckck langsung deketin jinki , kibumnya kelewatan polosnya, trus pas jinki half naked pipinya merah ciiieeeeee….
Cepetan kapan nich jadian nya????
LikeLiked by 1 person
Bummie Jinki Yeonggam (Vierly) said:
Aduh bang jinki sikap mu itu sungguh terlalu ckckckkckckc
Ohhh jadi kibum dipindahin ke kelas E gara” kibumnya gay ya? Sama wajahnya terlalu yeppoh jadi namja? Iyaagasih??
Cieee kayaknya kibum naksir jinki ini mah ckckck langsung deketin jinki , kibumnya kelewatan polosnya, trus pas jinki half naked pipinya merah ciiieeeeee….
Cepetan kapan nich jadian nya????
LikeLiked by 1 person
Minzi Ahra said:
Jinki appa kok cuek banget sie sama kibum umma jangan gitu dong 😀
Suka nie kalau karakternya jinki appa cuek2 gini tapi nanti akhirnya love2..
Masalah apa ya kibum umma kok dipindah kelas? Padahal polos dan pintar banget umma…
Ditunggu kelanjutannya kak..
LikeLiked by 1 person
tomiko van said:
Jiaaaaaaaaah, penasaran dengan latar belakang kibum Sebenarnya ada apa sih?? Kibum suka laki???? Terus apa lagi???
Suka kepribadian jinki disini,, cuwekkknya minta ampunnn… Sumpaaaaah inu bikin penassaran,,,, nexxttttttttttt please
LikeLiked by 1 person
jinkeybum said:
rumit banget keluar jinki
orang tuanya cerai, trus jinki dikeluarin dr sekolah kakak jg jd kena imbas, trus mereka pndah ke daerah kecil
dan disekolah barunya jinki ketemu kibum
dan kibum sumpah polos banget
jgn bilang kibum pindah kls krn dia gay…omg trus dia naksir jinki dan jonghyun semoga bisa bantu kibum jadian sama jinki
LikeLiked by 1 person
MVP said:
Jadi kibum nya gay? Kasian cuma jong yg paham di kelas A dan jinki belum tau ya?
Aduh jinki kalo tau jangan jahatin kibum,sedih wkwk
Jangan jangan kibum suka sama jinki…
LikeLiked by 1 person
hansanghwa said:
Kerennn alur ceritanya suka cuma masih ada banuak mistery yang brlum terungkap jah haabya iyah lah orang baru chap 1..
tapi sedikit sulit ngebayangin jinki sama jonghyun kembar… tapi suka sama sikap jonghyun..aku suka..
LikeLiked by 1 person
Devi said:
Kaya’x tertarikni ma alur critanya …
Yah kibum kau punya aib pa haaahhh dlanjuttt thooorrr juseyo
Penasaran
LikeLiked by 1 person
Minionkey said:
Kibum dipulaukan kerana gay ya ?? Eyy geram dgn perangai jinki
LikeLiked by 1 person
Yeyen saifa said:
sikapnya jinki judesnya minta ampun dan jonghyun kembarannya.. jinki terlihat seperti bad boy sedangkan jonghyun good boy..
kibum?? tandanya tanya besar buat kibum ada apa dgn dirinya?? gay kah? apa pernH terjadi sesuatu sehingga kibum dipindahkan dikelas E ?? penasaran bNget ..
ceritanya menarik..
LikeLiked by 1 person
1314real said:
duh diriku susah ngebayangin jonghyun dgn muka jinki hahaha
aww knp kibum selalu nempel sm jinki tuh pdhl udh ditolak trs ma jinki, apa krn dia ‘tertarik’ sm jinki???
btw rumor yg ngebuat kibum keluar dr kls A itu gay? tp cm krn rumor itu kibum dikeluarin? apa ada rumor lain? pengen baca lanjutannya ><' aku lbh penasaran knp kibum berusaha bgt ngedeketin jinki sih dgn rumornya itu dia malah berusaha buat berteman lagi dan ga takut klo jinki tau nanti dan malah ngejauhin dia?/ eniwei next partnya aja deh haha
LikeLiked by 1 person
tearamiisu said:
Oh jd Kibum pernah masuk kelas A? Pasti sih org dia pinter kan ya mau ngerjain tugas si Jinki yg urakan gitu /plak edan tugas kelompok aja dikerjain kibum sendiri lah si Jinki malah santai2 kaya dipantai aja loh mas -_- jd knp Kibum bisa out dari kelas A ._. Ga diusir secara tidak terhormat kan >< Jong kembaran Jinki omaygod jgn2 cinta segitiga nih ntar ahahahahaha
LikeLiked by 1 person
nuriyajinki892 said:
haha sumpah salah fokus sama fakta jinki jjong kembar XD
tapi yg pasti dua cowok kembar ini ganteng dech 😀
hmm storynya menarik sih,, penasaran ini remake novel atau remake ff juga?
soalnya baru baca ini aku..
masuk ke storynya,, aku suka fakta kalo jjong ma jinki kembar tapi beda karakter hehe
kebayang kan muka annoyed jinki pas ngadepin kibum LOL
dan soal rumor kii sepertinya soal gay kali ya..
penasaran baca lanjutannya
LikeLiked by 1 person
Ara ti said:
Ceritanya menarikkk… 😀
Baru ini baca jjong sama jinki kembar kekekkeke..
Dan uniknya karakter mereka berdua beda..
Apa mungkin gosip yang beredar ttg key gay sehingga out Dari kelas A..?
My godddd bener bener kepo tingkat akut
Lanjut ke next story..
LikeLiked by 1 person
maria said:
hmmm lama2 jinkinya nyerah sama kibum wkwkwkw
ooh…. ada apa dengan kibum sebenarnya o.O
LikeLiked by 1 person
maria said:
hmmm lama2 jinki nyerah juga sama kibum wkwkwkw
ooh ada apa dengan kibum sebenarnya o.O
LikeLiked by 1 person
nyunyu37 said:
JongYu kembar aw aw
suka iih sama ceritanyaa.
cueknyaa jinki itu looh bikin greget wkwk tapi kusuka
LikeLike
diana septiyani said:
Hallo aku new reader disini 🙂
Suka sama jalan ceritanya, dan karakter jinki yg agak sedikit urakan sepertinya sangat cocok. Aku pikir juga ada alesan kenapa kibum ada di kelas E, mungkin salah satu rumor nya ya itu kali yah dia gay huhuhu… btw jong baik banget lembut sopan pula haha beda bgt ama jinki 😂
LikeLiked by 1 person
Keytekonew said:
Ga kebayang kalo jonghyun beneran kembar ama jinki… Tp ini awal yg keren wkwkwkwk udh suka padahal baru baca chap 1 ihhhh penasaran sama gosip dari kelas A itu apa y ampe kibum jd gitu??? Dasar manusia ice jinki itu wkwkwkwk tp keren wkwkwkwk
LikeLiked by 1 person
onewkey said:
Jinki kok bengal banget yak? -__-
Ahh Jonghyunnn karakternya kek angel wkwkkk
Huaaa mudah-mudahan Jinki bakal luluh dengan kebaikan Kibummm ><
LikeLiked by 1 person
IntanKey said:
Kibum gay? Jd d jauhin d kelas A nya? Atau ada aib lain?
Greget sma jinki ih cuek bgt gk ada pedulinya
LikeLiked by 1 person
siscahaena said:
Kok Q ngerasa klo gosip yg beredar ttg Kibum itu , beeita tentang Kibum yg gay ya? Ah, tapi ya G tau jg sih…
Jinki kembar?? Q bayangin wajahnya yg satu era everybody, yg satu era WSS tp warna rambutnya hitam, dua2nya kereeeeennnnn…
Aduh, bikin penasaran lanjutannya gmana…
Tapi harus nuggu pw dlu nih, hehe…
LikeLiked by 1 person
ryzymao said:
Wadaaww baru tahu kalau ada FF ini.. Chapter 1 masih penuh dengan misteri, Kibum pasti bisa ngerubah Jinki seperti dulu lagi nggak seabstrak (?) ini xDD Kii gay kah?? Adouuhh, takut aja Kii cinta ke kembaran Jinki saking Jjong kelewat sopannya akakakakakakakakkk cusss ke chap 2 yaa author 😘😘
LikeLiked by 1 person
liamaliarum said:
Aigooo jinki digin bangett cuek beda dengan jonghyun :v btw kibum punya aib apa?? Hmm
LikeLiked by 1 person