Lee Jinki
Kim Kibum
.
.
.
.
.
.
.
.
Kibum! Kau di mana? Aku sudah sampai di
sekolah. Ini hari pertama kita di kelas yang
baru. Kau tidak mau terlambat, kan?
From: Kyungie^^
.
Kibum tersenyum menatap pesan yang baru
saja masuk di ponsel layar sentuhnya. Tanpa
membalas pesan itu, ia menoleh ke luar
jendela. Sekolahnya hanya tinggal beberapa
meter lagi saja. Dan dari tempat duduknya,
Kibun bisa melihat seseorang tengah duduk di
halte sekolah.
.
Bis yang ditumpangi Kibum mulai memelankan
lajunya sebelum akhirnya berhenti di depan
halte. Namja manis itu mengucapkan
terimakasih pada ahjussie supir, beranjak
turun dari bis dan langsung menghampiri
sahabat baiknya yang hanya duduk menunggu
di halte.
.
“Kyuuuung!” teriaknya heboh. Tanpa malu, ia
memeluk erat tubuh mungil Kyungsoo. “Aku
merindukanmu!!” ujarnya.
Kyungsoo melepaskan pelukan mereka dan
berdecih pelan. Ia akui, sebenarnya ia juga
merindukan sahabatnya itu. Sebulan kemarin,
selama liburan, mereka sama sekali tidak
bertemu. Eomma dan Appa mengajaknya
berlibur ke rumah nenek di Jeju. Dan
Kyungsoo tidak mungkin melewatkan
kesempatan berlibur ke pulau indah itu. Ia
ingin mengajak Kibum, tapi pasti
Eomma Kibum tidak akan melepaskan ‘bayi’nya begitu saja.
.
“Kau tertawa senang seperti itu. Apa kau
sudah melihat pengumuman pembagian
kelasnya? Aku yakin kau tak akan tertawa
begitu jika melihatnya!”
.
Kibum menatap sahabatnya itu dengan tatapan bingung. Namun tatapan itu langsung berubah menjadi tatapan tak percaya -dan juga tak rela- begitu ia mengetahui apa yang
dimaksudkan oleh sahabat baiknya itu. Di
depannya, di papan pengumuman sekolah,
namanya tertera di kelas 3E dan Kyungsoo di
kelas 3A. Bukan hanya itu. Yang membuatnya
terserang heart attack adalah nama lain yang
tertulis tepat di bawahnya. Dia…
.
“Aiiissshh! Ini menyebalkan! Mengapa aku
harus satu kelas dengannya!!!”
Suara protesan cempreng dan sarat akan
nada tak terima terdengar dari arah belakang
Kibum. Mungkin sekitar tiga meter dari
tempatnya berdiri. Kibum dan Kyungsoo sama-
sama membalik tubuh mereka dan menatap
ke arah asal suara. Seorang namja manis terlihat berjalan ke arah Kibum
bersama dengan beberapa temannya. Tatapan
mereka bertemu. Tatapan yang jauh akan
kesan ramah.
.
“Yaaaa! Kucing kampung! Kau tahu, kan? Berada
satu kelas denganmu saja sudah membuat
hariku buruk. Jadi aku harap kau tidak akan
membuat hariku semakin buruk dengan
melakukan hal-hal bodoh! Dan jangan dekat-
dekat denganku!” tembak namja manis itu
tanpa sungkan. Kedua tangannya terlipat di
depan dada dengan angkuh.
.
“Tch!” Kibum berdecih keras, membalas gestur
yang ditunjukkan oleh namja di depannya itu.
“Kau pikir aku bahagia satu kelas denganmu?
Tenang saja, dibayar sekalipun, aku tidak
pernah ada niat untuk dekat-dekat denganmu,
Lee Taemin!” tukasnya tak mau kalah. “Kajja,
Kyungsoo-ya!”
.
“Iiisshh! Yaaaaaaaaaak!!!” Lee Taemin menatap sebal pada Kibum yang
dengan seenaknya berlalu setelah
mengucapkan kata-kata menyebalkan itu
padanya.
.
Namun Kibum sama sekali tak
mengacuhkannya. Ia malah melenggang
dengan santai bersama Kyungsoo menuju
kelas mereka masing-masing. Ini adalah hari
pertama ia kembali ke sekolah. Dan dia tidak
mau memulai hari pertamanya dengan kesan
yang buruk.
.
“Seharusnya kau lebih bisa menjaga emosimu
saat bertemu dengan Taemin, Kii!” tegur
Kyungsoo. Kibum memutuskan untuk
menghabiskan sisa beberapa menit sebelum
bel masuk berbunyi di kelas Kyungsoo. Dari
pada harus menghadapi tatapan tak suka dari
Taemin di kelas mereka.
.
“Kau sangat mengenal bagaimana Taemin,
kan?” imbuh namja bermata bulat itu lagi.
Kibum mendesah pelan mendengar itu.
Kyungsoo benar, dia mengenal Taemin.
Sangat mengenalnya. Bagaimana pun,
Taemin adalah sahabatnya. Dulu. Saat
mereka masih kecil, sampai dua tahun yang
lalu. Ia, Taemin, dan Kyungsoo. Mereka
adalah tiga sahabat yang tak terpisahkan.
Setidaknya sampai sebuah kejadian
menghancurkan itu semua dalam sekejap.
.
“Entahlah,” Kibum mengedikkan bahunya
pelan. “Aku rasa, sekarang aku tak
mengenalnya lagi, Kyungsoo-ya!” Namja
manis itu menempelkan kepalanya di atas
meja, menghadap Kyungsoo. “Dia… berbeda.”
Kyungsoo ikut meletakkan kepalanya di atas
meja. “Keadaan yang menuntutnya untuk
bersikap seperti itu, Kii. Nanti, dia juga akan
kembali menjadi Taemin kita yang dulu!”
.
Taemi kita yang dulu.
.
Kalimat itu terdengar indah. Jujur saja,
setelah lebih dari setahun hubungan mereka
seperti ini, Kibum masih berharap suatu hari,
‘nanti’ yang dibicarakan Kyungsoo akan
datang. Tapi kapan? Apa masih mungkin?
.
.
.
~O.O~
.
.
Kibum memasuki kelas 3E dengan langkah
ringan setelah berpisah dengan Kyungsoo
yang berjalan menuju kelasnya sendiri.
Seminggu sudah ia duduk di ruangan yang
sama dengan Taemin. Ternyata tak seburuk
bayangannya. Tentu saja Taemin sering
mencari gara-gara dan mengusik kehidupan
tenangnya, tapi sejauh ini Kibum masih bisa
mengatasi semua itu dengan cukup baik.
.
Kelas Kibum terlihat ramai, seperti biasa.
Beberapa siswa terlihat sedang berbincang-
bincang. Beberapa yang lain -mereka yang
duduk di bangku paling depan- tengah
membolak-balik buku pelajaran sembari
menunggu guru. Ada juga yang bermain
lempar kertas dengan temannya. Dan ada lagi
yang sedang bermesra-mesraan di pojok
ruangan.
.
“Kibum!” Minseok, teman sebangku Kibum,
memanggilnya dengan penuh semangat. Dari
wajah sumringah namja chubby itu, sepertinya
ada berita bagus yang ingin diceritakannya.
Kibum tersenyum. Berjalan menuju bangkunya.
Dari ekor matanya, ia bisa melihat Taemin
dan geng-nya tengah bergosip ria. Sesekali
tersenyum dan tertawa cekikikan entah karena
apa. Kibum mengedikkan bahunya dan
menyimpan tasnya di atas meja.
.
“Mereka kenapa? Sepertinya bahagia sekali!”
tanya Kibum, menunjuk Taemin dan teman-
temannya dengan dagunya.
Minseok memperhatikan arah dagu Kibum,
kemudian tersenyum paham. “Itulah yang mau
aku ceritakan padamu!” ujarnya dengan mata
yang berbinar-binar.
.
“Memangnya ada apa?” Kibum memasang
ancang-ancang untuk menjadi pendengar yang
baik. Karena jika Minseok sudah memasang
ekspresi seperti itu, berita yang dibawanya
pasti bukan berita biasa.
“Kau pasti tidak tahu, kan? Sekolah kita akan
kedatangan guru-guru baru!” pekiknya.
Kening Kibun berkerut. Pandangannya datar
tertuju pada Minseok yang tersenyum lebar.
That’s it? Hanya itu? Lalu dimana letak WOW-
nya?
.
“Aku tahu apa yang kau pikirkan, Kibum! Tapi
itu belum semuanya.” Minseok menatapnya
sok misterius. “Para ‘guru’ yang aku maksud,
bukan mereka yang sebaya dengan Park atau
Jung Seonsaeng -nim. Mereka adalah para
mahasiswa yang tengah magang. Kau tahu
artinya, kan?”
Kibum menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Dia paham. Itu artinya, selama beberapa
minggu ke depan, mereka tidak akan
bertatapan dengan para guru yang galak dan
sok berkuasa itu melainkan dengan
mahasiswa-mahasiswa yang -mudah-
mudahan- tampan. Tapi tetap saja, Kibum
tidak menemukan apa yang begitu spesial dari
ini semua. Lagi pula…
.
“Hei, bukankah kelas tiga tidak boleh diisi oleh
guru magang?” tanya Kibum, mengingatkan
teman yang terlihat terlalu antusias.
Minseok melongo. Binar-binar di matanya
surut dan berubah suram.
“Tapi aku dengar Choi Seonsaeng-nim tidak
bisa mengajar semester ini, jadi salah satu
dari mahasiswa tampan itu akan mengajar di
kelas kita!” Kevin, tiba-tiba saja ikut nimbrung
dalam pembicaraan mereka. “Aku sempat
melihat ke ruang guru tadi saat mereka
datang. Dan believe me! Mereka tampan-
tampan. Bahkan salah satu dari mereka
terlihat begitu menonjol. Jauuuuh lebih
tampan dari yang lainnya. So perfect !!” ujarnya
menekankan. Ia terlihat menerawang dengan
kedua tangan di bawah dagu.
Binar-binar di mata Minseok kembali, dan ia
terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya.
.
“Aaaah~ Aku harap mahasiswa perfect yang
dibicarakan Kevin adalah yang akan
menggantikan Choi Seonsaeng -nim.” Lay,
teman sebangku Kevin yang juga ikut
bergabung, memasang muka penuh harap.
.
Kibum tertawa pelan melihat tingkah teman-
temannya. Ia membenarkan posisi duduknya
dan mengeluarkan beberapa buku ke atas
meja. Pelajaran pertama adalah pelajaran
matematika. Pelajaran yang seharusnya diisi
oleh Choi Seonsaeng -nim. Sebenarnya, Kibum
tidak terlalu ambil pusing dengan semua hal
tentang ‘mahasiswa magang’ dan ‘si perfect ’
yang dimaksudkan oleh Kevin. Kibum hanya
berharap, siapa pun dia, semoga orang itu bisa
membantunya meningkatkan kemampuan
matematika Kib yang begitu lemah.
Sisanya, ia tak perduli. Ia tak tertarik.
.
Well , setidaknya sampai seseorang masuk ke
dalam kelas 3E dan menyebabkan keheningan
seketika. Bahkan Minseok, Lay dan Kevin yang
sebelumnya masih mengoceh di samping
Kibum, terdiam. Choi Seonsaeng -nim berdiri di
depan kelas mereka dengan wajah sangarnya.
Mengintimidasi setiap pasang mata yang
berada di dalam kelas.
Tapi bukan itu yang menarik perhatian Kibum.
Bukan itu yang membuat Kibum menelan
mentah-mentah semua pikiran cueknya
barusan. Bukan itu. Melainkan seseorang yang
berdiri di samping Choi Seonsaeng-nim yang
kemudian dikenalkan sebagai pengganti
dirinya selama beberapa minggu ke depan.
.
Lee Jinki
.
Choi Seonsaeng-nim memperkenalkan guru
baru mereka dengan nama itu. Seorang namja
tampan, terlalu tampan, yang tengah menatap
seisi kelas. Sepertinya mencoba membaca
wajah-wajah calon muridnya, atau mungkin
sedang menyihir mereka semua lewat
tatapannya yang tajam dan menawan itu?
Mungkin pertanyaan itu terdengar begitu
berlebihan. Tapi ini lah yang terjadi pada kelas
3E sekarang. Karena saat ini, jika diperhatikan
baik-baik, hampir seisi kelas tengah menatap
takjub pada namja tampan itu. Taemin
terlihat sedikit membuka mulutnya, beberapa
teman satu gengnya juga melakukan hal yang
sama. Kevin terpekik pelan dan berkali-kali
menyebutkan kata ‘namja perfect’ sambil
menunjuk-nunjuk ke depan dengan samar. Dan
reaksi Minseok dan Lay tak jauh berbeda
dengannya. Semua terpaku. Beberapa
mungkin hanya tertarik karena dia adalah guru
baru. Dan beberapa yang lain, sebahagian
besar, terpaku karena wajah tampan guru baru
mereka.
Kibum, tak terkecuali.
Wajah tampan. Rahang tegas. Hidung
mancung. Bibir tebal. Mata tajam. Tinggi badan
proporsional. Dan kulit seputuh susu itu.
Semuanya begitu sempurna!
.
Kibum mengulum senyum samar. ‘Lee Jinki
Seonsaeng -nim! Sepertinya beberapa minggu
ke depan akan sangat menarik!’ pikirnya.
Pandangan matanya tak luput dari sosok
tampan di depan sana.
Ia tidak menyadari tatapan Taemin yang
sudah beralih dari guru baru mereka padanya.
Namja manis yang pernah menjadi sahabatnya
itu menatap Kibum dengan senyum miring di
wajahnya.
.
Drrrrt drrrrt
Kibu. meraih ponsel di saku saat benda itu
bergetar. Menandakan satu pesan masuk di
sana. Untungnya, karena ini pertemuan
pertama, mereka tidak langsung membahas
pelajaran. Para siswa dengan sebelah pihak
mengadakan sesi wawancara setelah Choi
Seonsaeng -nim undur diri, dengan alasan agar
mereka lebih saling mengenal.
Sepertinya, ada yang menaruh perhatian lebih
pada guru baru kita!!
.
Kibun terbelalak kaget mendapatkan pesan
singkat itu. Ia langsung beralih pada si
pengirim pesan. Pandangan mata mereka
bertemu. Taemin tersenyum remeh karena
ia tahu kalau tebakannya benar. Ia menaikkan
satu alisnya untuk mengejek Kibum sebelum
menatap guru baru mereka.
.
“ Seonsaeng-nim!” panggilnya sembari
mengangkat tangan kanannya. Semua mata di
kelas 3E tertuju pada Taemin. Menunggu
apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh
namja centil itu.
.
“Iya, Lee Taemin?” jawab Jinki.
Sebelumnya tadi, dia memang sempat
mengabsen para siswa dan meminta mereka
untuk memperkenalkan diri.
“Apa Seonsaeng-nim sudah memiliki seorang
kekasih?”
Seisi kelas dibuat gaduh oleh pertanyaan
Taemin. Beberapa siswa terlihat menatap
Jinki antusias. Tak terkecuali Kibum.
.
Jinki tersenyum tipis. Ia mencondongkan
badannya ke depan dan menopang tubuhnya
dengan kedua siku di atas meja guru.
“Bagaimana menurutmu?” alih-alih menjawab,
ia justru balik bertanya.
.
Taemi tersenyum senang. Siswa lain pun
berorak heboh karenanya. Sepertinya Jinki
tengah menggoda Taemin. Namja manis
itu memasang wajah berfikir sejenak.
Membuat ekspresi wajah seimut mungkin
sebelum menjawab. “Aku rasa, seseorang
dengan wajah yang perfect seperti anda tidak
mungkin kalau belum mempunyai kekasih.”
Jinki tersenyum lagi. “Tapi pasti akan sangat
menyenangkan kalau anda memang masih
single ,” lanjutnya.
Jinki tertawa renyah mendengar pernyataan
frontal salah satu siswanya itu. Sepertinya,
beberapa minggu ke depan tidak akan
membosankan, pikirnya. Tak ada yang tahu,
bahwa sejak tadi, ekor matanya tak berhenti
melirik pada seseorang dengan rambut coklat
madu dan mata kucing di sebelah kanan sana. Seseorang yang
sejak tadi hanya terdiam tanpa berminat untuk
mengikuti kehebohan teman-temannya yang
lain.
.
.
.
~O.O~
.
.
.
“Aaaaah~ Rasanya aku ingin setiap hari
pelajaran matematika!” sebuah pernyataan
bernada keluhan bercampur dengan harapan
yang keluar dari bibir merah Lay diamini oleh
teman-temannya. Kibum tersenyum tipis.
Dalam hati juga ikut mengamini.
.
“Jinki Sunbae benar-benar sangat tampan!”
ujar Minseok. Ya, setelah hari pertama ia
mengajar di kelas 3E, Jinki memang
meminta para siswa untuk tidak
memanggilnya dengan sebutan ‘ Seonsaeng-
nim’. Karena usianya dan para siswa hanya
terpaut beberapa tahun saja, rasanya
panggilan ‘s unbae ’ lebih pantas. Anak-anak
juga tidak ada yang keberatan. Dengan begitu,
mereka bisa menjadi lebih dekat dan akrab.
.
Kibum memain-mainkan sedotan Bubble Tea-
nya. Biasanya, ia akan duduk nyaman di
taman belakang kampus dengan bekal yang
dibawa oleh Kyungsoo. Tapi hari ini, lagi-lagi
sahabat baiknya itu tidak bisa menemaninya.
Namja manis itu terkena sedikit musibah yang
mengharuskannya untuk beristirahat di rumah
selama beberapa hari. Jadi sekarang, Kibum
lebih sering menghabiskan waktu istirahat
siangnya di kantin bersama dengan teman-
teman kelasnya.
“Aku yakin sekali, seandainya saja Jinki
Sunbae mengajar di sekolah khusus putri, dia
pasti tidak akan bisa bernafas karena terus-
terusan ditempeli oleh para makhluk yang
suka memakai rok mini itu!” Kevin bergidik
ngeri. “Aku juga yakin, kalau Jinki Sunbae
juga pasti memiliki banyak penggemar yang
mengikutinya di kampus!” imbuhnya.
Minseok mengangguk setuju. “Dan dengan
wajah sempurna itu, aku tidak percaya jika Mr.
Perfect itu belum memiliki kekasih!”
.
Kibum ikut bergidik ngeri dalam hati.
Membayangkannya saja, ia sudah merasa
tidak rela. Ada yang meremas hatinya hanya
dengan membayangkan apa yang baru saja
diucapkan oleh Kevin. Jinki yang dikelilingi
oleh banyak wanita cantik nan centil.
Uuurrgghhh! Itu pasti pemandangan yang
sangat tidak menyenangkan. Dia tidak
menyukai itu.
.
“Tidak juga! Aku rasa, tidak semua manusia
tampan harus sudah memiliki kekasih, kan?”
sangkal Kevin. Kibum mengangguk setuju.
“Apalagi, sepertinya Jinki Sunbae menyukai
Taemin!” lanjut namja blasteran Amerika
itu, membuat Kibum membelalakkan matanya.
“Kau benar!” timpal Lay. “Jinki Sunbae sering
memperhatikan Taemin. Dia suka
menanggapi celoteh yang berisi godaan
Taemin saat di kelas. Dan aku rasa, dia juga
terlalu baik pada namja centil itu.
Perhatiannya pada Taemin agak sedikit
berbeda, menurutku!”
Hhhhhh. Ketiga namja itu menghela nafas
mereka bersamaan. Sepertinya memang tidak
ada harapan untuk bisa mendekati guru
tampan itu. Karena kalau harus bersaing
dengan Taemin, sepertinya akan susah.
.
“Kenapa kalian begitu yakin? Aku tidak
melihat ada hal seperti ‘itu’ antara mereka
berdua.” Tiba-tiba Kibu. yang sedari tadi
hanya diam, ikut berkomentar. Keningnya
mengernyit tak suka. Dan dari nada bicaranya,
namja cantik itu terdengar begitu tak terima
dengan apa yang baru saja diucapkan ketiga
temannya itu.
.
Kevin mengerutkan hidungnya. “Mengapa kau
bereaksi seperti itu, Kibum? Aku kan hanya
berkata ‘sepertinya’! Lagi pula, semua orang
membicarakannya kok. Mereka bilang, Mr.
Perfect itu menaruh perhatian khusus pada
Taemin.” cibir Kevin. Namun sejurus
kemudian, ia memberikan sebuah seringaian
manis pada Kibum dan menatap teman
cantiknya itu penuh selidik. “Apa… kau
menyukai Jinki Sunbae ?” tembaknya.
.
Refleks, Lay dan Minseok juga ikut
memfokuskan perhatian mereka pada Kibum.
Seperti seekor kucing yang sedang terperangkap
di tengah-tengah tiga kawanan singa, Kibum
terkesiap. Mata ‘rusa’nya membola semakin
lebar. Pipinya merona merah parah. Mulutnya
terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu,
pengelakan mungkin, tapi kembali tertutup.
Namja manis itu memalingkan wajahnya.
Menatap ke sembarang arah selain ketiga
pasang mata temannya.
“M-mwoya!” Kibum terbata. “T-tentu saja
tidak! Aku sudah menyukai orang lain!”
sangkalnya. Menolak untuk mengakui
kenyataan yang sudah nyata terlihat.
Ketiga teman sekelasnya itu menatapnya
semakin penasaran. “Benarkah? Seperti apa
orang yang kau suka, Kibum?” tanya Lay.
.
“Errrrm,” Kibum berfikir keras. Tapi ia tidak
mungkin menyebutkan ciri-ciri orang yang
disukainya. “A-aku akan kembali ke kelas dulu.
Aku ingat kalau aku belum mengerjakan tugas
bahasa inggris!” Dengan sigap, Kibum berdiri
dan segera beranjak dari sana. Tak ada
pilihan lain, dia harus segera melepaskan diri
dari tiga tatapan yang -saat itu terlihat begitu-
menyeramkan baginya. Meninggalkan ketiga
temannya yang langsung tertawa jahil melepas
kepergiannya.
.
“Aigooooo! Apa mungkin sejarah akan
terulang lagi?” komentar Minseok.
Kevin mengangguk-anggukkan kepala.
“Sepertinya begitu!” timpalnya. “Dan entah
mengapa aku merasa kalau kali ini pun, Kibum
lah yang akan menang.”
Minseok dan Lay menatap bingung pada
teman mereka itu. “Mengapa begitu?
Bukankah kau sendiri yang mengatakan kalau
Jinki Sunbae menyukai Taemin?” tanya
Lay.
Kevin mengangguk lagi. “Aku memang berkata
begitu tadi, untuk menggoda Kibum!”
jawabnya enteng. “Kalian mungkin tidak
melihatnya karena terlalu sibuk mengagumi
ketampanan Mr. Perfect itu. Tapi aku melihat
semuanya!” Namja manis itu tersenyum dan
memajukan wajahnya agar lebih dekat dengan
kedua temannya, kemudian mengucapkan
sebuah kalimat dengan suara yang pelan.
Seolah tidak ingin ada yang mendengarnya.
“Jinki Sunbae itu, sering tersenyum sambil
memperhatikan Kibum dengan ekor matanya!”
.
.
.
.
Kibum berjalan malas menyusuri koridor
sekolah. Moodnya buruk. Kata-kata Kevin,
Minseok, dan Lay masih terngiang di
telinganya. Jinki menyukai Taemin? Tch!
Yang benar saja! Ia terus menggerutu di dalam
hati. Namja yang dikaruniai wajah cantik itu
terlalu sibuk bermain-main di dalam
pikirannya, sampai-sampai dia tidak
menyadari bahaya yang mendekat.
.
“Oi! Kucing kampung!” sapa Taemin tanpa
berusaha untuk terlihat ramah. Kibum berhenti
berjalan. Menatap malas pada Taemin yang
kini berdiri tepat di depannya.
.
“Apa kucing kampung ini sedang memikirkan
seseorang? Kenapa berjalan dengan kening
berkerut seperti itu?” ejeknya. “Aaaaah~
Ataaaau, kucing kampung sedang memikirkan Mr.
Perfect yang sangat sulit dijangkau? Yaaaah,
mau bagaimana lagi. Hubungan guru dan
murid itu kan dilarang!” ujarnya dengan nada
prihatin. Tapi Kibu. sangat tahu, kalau nada
itu jauh dari kata prihatin.
.
Kibum menghela nafasnya dalam-dalam dan
mencoba untuk tersenyum sebisa mungkin.
“Aku tidak ada urusan denganmu, Tae.
Kenapa kau terus menggangguku? Bukankah
kau sendiri yang berkata kalau sebaiknya kita
tidak perlu dekat-dekat?” tukasnya. Tanpa
menunggu respon dari mantan sahabatnya itu,
ia bergerak untuk kembali melanjutkan
jalannya.
Grepp
Namun Taemin dengan sigap menahan
pergelangan tangan Kibum. “Tapi aku ada
urusan denganmu, Kibum!” ujarnya santai.
“Kau mungkin lupa dengan apa yang terjadi,
tapi aku sama sekali tidak! Dan aku akan
membuatmu membayar semuanya!”
.
Kibum melepaskan diri dari genggaman
Taemin. “Demi Tuhan, Lee Taemin! Itu
adalah masa lalu. Mengapa kau masih terus
mengingatnya? Kau tahu kalau aku sama
sekali tidak bermaksud melakukan itu, kan?”
Taemi berdecih cukup keras dan
membuang mukanya, kemudian kembali
menatap Kibum. “Tapi kau melakukannya,
Kibum. That’s the point ! Dan aku akan
membuatmu merasakan hal yang sama!”
ujarnya.
Terpaku di tempatnya, Kibum hanya bisa
menatap punggung Taemin dengan tatapan
sedih. Yang terjadi di masa lalu, Kibum benar-
benar tidak tahu akan berakhir seperti itu. Dia
bukanlah seorang peramal, jadi bagaimana dia
bisa tahu kalau Jonghyu. yang begitu disukai dan
disanjung-sanjung oleh sahabat terdekatnya
itu justru menyukainya? Bagaimana ia bisa
tahu kalau namja dino itu akan
menembaknya di depan seluruh siswa? Dan
bagaimana dia bisa tahu kalau penolakannya
akan memberi dampak besar pada Jonghyun yang
langsung pindah dari sekolah mereka sehari
setelah ia menolaknya?
.
Kibum mendesah pelan mengingat kejadian
tak menyenangkan itu. Taemin adalah
sahabat dekatnya, dan seharusnya dia tahu
kalau Kibum sama sekali tidak tahu apa-apa
tentang perasaan Jonghyun padanya. Taemin
selalu berkata kalau ia sangat menyukai Jonghyun,
jadi mana mungkin Kibum berani menyukai
namja tampan itu. Tapi sepertinya cinta
membuat Taemin lupa segalanya dan malah
merasa kalau Kibum telah mengkhianatinya.
.
Pukk
.
“Awww!” Kibum merintih pelan merasakan
sesuatu yang dipukulkan ke kepalanya. Ia
mendongak, bersiap untuk memarahi si
pelaku, namun malah berakhir dengan
kediaman dan mulut yang sedikit terbuka.
“Kalau kau terus berjalan seperti itu, bukan
hanya buku ini yang akan mengenai kepalamu,
Kibum! Tapi juga pintu itu!” Jinki tersenyum
sembari menunjuk pintu kelas yang hanya
berjarak beberapa senti saja dari kepalanya.
“Se… Sunbae -nim!” ujar Kibum sedikit kaku. Ini
pertama kalinya mereka bertegur sapa
semenjak Jinki mengajar di sini. Pipinya
menghangat. Antara malu karena ketahuan
melamun saat berjalan, dan juga berbunga-
bunga karena Jinki menyapanya. Dan jantung
Kibu. terus memompa dengan cepat, lebih
cepat, dan semakin cepat.
Keduanya berdiri dalam diam untuk beberapa
saat. Kibum dengan kepala yang menunduk
malu. Dan Jinki dengan tatapan yang tak
pernah lepas dari wajah manis muridnya itu.
Tanpa aba-aba, tangan kanan Jinki terangkat
dengan sendirinya. Tergoda untuk mengusap
lembut pipi Kibum yang tengah merona merah.
Namun beberapa siswa datang dan
menyapanya. Membuat tangan itu justru
berbelok arah dan menyentil pelan dahi mulus
Kibum.
.
“Aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan,
Kibu.! Tapi aku harap, itu ada hubungannya
dengan ulangan yang akan aku berikan di akhir
pelajaran nanti!”
Namja mungil itu terkesiap. Ia mendongak
dengan cepat. Menatap namja yang lebih
tinggi darinya itu dengan tatapan ‘benarkah?’.
Dan Jinki hanya tersenyum sembari
mengedikkan bahunya sebagai balasan,
sebelum kemudian meninggalkan Kibum yang
masih dalam keadaan shock di sana.
‘Ya Tuhan! Bagaimana ini? Aku sama sekali
tidak ingat dengan ulangan hari ini, dan aku
belum belajar!!!’
.
.
.
~O.O~
.
.
.
Kibm duduk gelisah di bangkunya. Ia
menggigit kuku jemarinya dengan pandangan
yang jatuh di pangkuannya. Sesekali, namja
cantik itu mengalihkan pandangannya pada
Jinki yang tengah membagikan kertas hasil
ulangan dua hari yang lalu dengan ekor mata
dan kembali menatap ke bawah. Namja manis
itu merasa tak tenang. Apalagi saat melihat
wajah teman-temannya yang terlihat senang.
Minseok bahkan dengan bangga memamerkan
nilai 80 yang ia dapatkan padanya. Dan Kevin
juga tersenyum lebar dengan angka 85 yang
tertulis cantik di kertas ulangannya.
“Kibum!”
Glekk
Suara tegas milik guru matematika di kelas 3E
itu membuat Kibum menelan ludahnya pahit. Ia
menggigit bibir bawahnya karena gugup saat
berjalan ke depan untuk mengambil hasil
ulangan miliknya. Sebenarnya dia tidak terlalu
ambil pusing jika nilai matematikanya hancur.
Toh selama ini juga seperti itu. Bagaimana
pun ia mencoba, pelajaran dengan angka dan
rumus di mana-mana itu sepertinya memang
tak cocok dengan Kibum. Tapi kali ini, ada
perasaan tidak menyenangkan yang
melingkupi perasaan Kibum saat melihat
tatapan yang diberikan Jinki padanya.
Tidak, tidak! Jinki tidak memberikan tatapan
marah pada Kibum. Namja yang dijuluki Mr.
Perfect oleh para siswa itu menatapnya
dengan tatapan… kecewa? Apa Jinki kecewa
padanya?
Kibum kembali meneguk ludahnya saat
menerima kertas dari tangan Jinki. Dia ingin
menarik kertas itu dan segera kembali ke
bangku. Tapi Jinki menahan ujung kertas.
Memaksa Kibum untuk menatap gurunya itu
dengan penuh tanya.
“Aku tidak tahu apa saja yang kau lakukan
selama beberapa minggu ini di kelasku, Kibum.
Tapi ini, aku benar-benar kecewa padamu!”
Jinki mengucapkan kalimat itu dengan suara
yang begitu pelan, seolah tidak ingin siswa
yang lain mendengarnya. Tapi di telinga
Kibum, suara Jinki terdengar begitu jelas.
Begitu tegas, dan sarat akan kekecewaan.
Dan itu membuat perasaannya kacau. Dada
Kibum menyempit. Rasanya, ia seperti ingin
menangis saja.
.
Saat Kibum berjalan kembali ke bangkunya, ia
berpapasan dengan Taemin yang
menatapnya dengan sebuah senyum
mengejek. Tapi dia tidak membalasnya.
Terlalu sedih dengan kalimat sang guru muda
tadi. Teman sebangkunya, Minseok, menatap
Kibum prihatin. Seolah ia tahu bagaimana hasil
ujiannya. Kibum tersenyum tipis, mengatakan
kalau dia baik-baik saja dan kembali duduk.
.
“Seperti biasa, Lee Taemin! Nilai
sempurna!”
.
Mata indah Kibum, tanpa ada yang memberi
perintah, tertuju pada Jinki yang tengah
tersenyum bangga pada Taemin. Dia tidak
suka dengan pemandangan di depan kelas.
Benar-benar tidak suka. Hatinya terasa sakit.
Dan sepertinya, air matanya mendesak untuk
keluar kalau saja ia tidak untuk menahannya.
Tapi Kibum bukanlah seorang namja yang
cengeng. Jadi, dia tidak akan menangis.
Apalagi hanya karena masalah seperti ini.
Usai mengembalikan semua hasil ulangan
para siswa, Jinki tidak melanjutkan pelajaran
mereka. Namja tampan itu malah
mengadakan sesi tanya jawab untuk
mengevaluasi apa saja yang telah mereka
pelajari selama beberapa minggu terakhir.
Jinki juga mengumumkan kalau minggu
depan, dia akan mengadakan quiz sebagai
evaluasi akhir selama ia mengajar.
.
Hhhhh. Kibum menopang dagunya di atas
meja. Memperhatikan Jinki yang sedang
tersenyum di depan dan bercanda dengan
para siswa, ia jadi sedikit lupa dengan
kesedihannya barusan. Diam-diam, ia
mengambil ponsel di sakunya dan mulai
mengambil beberapa gambar guru tampan itu.
Dia sendiri ikut tersenyum melihat hasil
jepretan -nya. Dan lagi, ia sama sekali tak
sadar tatapan Taemin yang sedari tadi
memperhatikannya.
.
“ Sunbae -nim, boleh aku bertanya sesuatu?”
Mau tak mau, suara itu menarik Kibum dari
dunia dan aktifitas ‘diam-diam’nya.
Lee Taemin memang selalu berhasil melakukan
hal itu. Membuat Kibum penasaran akan apa
yang akan ia lakukan dan beralih menatapnya.
Apalagi, jika mengingat ucapan namja manis
itu tempo hari. Dia, tidak mungkin
menanyakan hal-hal yang aneh, kan? Karena
jika itu Taemin, percayalah apapun
bisa terjadi.
.
Lihat saja, Taemin bahkan berhasil
membuat seisi kelas yang tadinya gaduh dan
asik bercanda jadi senyap menatapnya.
Menunggu dengan antusias entah apa yang
akan ditanyakan olehnya.
.
“Tempo hari, saat aku mengajukan pertanyaan
tentang ‘kekasih’, Sunbae tidak memberikan
jawaban yang jelas dan hanya tersenyum, jadi
kali ini Sunbae harus menjawabnya dengan
jujur!” Taemin memulai pertanyaannya.
Jinki melipat tangannya di depan dada, dan
Kibum menatap mantan sahabatnya khawatir.
“Kau, menyukai seseorang yang bagaimana,
Sunbae ? Kau tahu maksudku, kan? Tipe
idealmu, orang yang seperti apa?”
Setelah kalimat pertanyaan itu terlontar dari
bibir manis Taemin, seluruh perhatian tertuju
pada orang yang ditanyai, guru mereka yang
sangat tampan. Jinki tersenyum, ia terlihat
sedikit menggeleng-gelengkan kepalanya
mendengar pertanyaan Taemin. Masih
dengan senyum di wajahnya, ia berjalan
mengitari meja guru kemudian berdiri di
depannya dengan sedikit bersandar.
.
“Aku,” Jinki kembali menyilangkan tangan di
dadanya. “Aku menyukai seseorang dengan
mata yang indah dan senyum yang menawan!”
Kibum tersenyum diam-diam di bangkunya.
Jinki mengangkat satu tangan dan mengusa-
usap dagunya. Seolah sedang berfikir keras
untuk apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.
“Aku rasa, sedikit manja tidak masalah. Aku
suka jika bisa memanjakannya,” lanjut Jinki
lagi.
Dan senyum Kibum semakin mengembang.
“Dan tentu saja,” Kali ini, Jinki sedikit
mendudukkan pantatnya di atas meja, agar
lebih nyaman. Ia melemparkan pandangannya
pada satu per satu murid kelas 3E, sebelum
kemudian berhenti pada Kibum yang juga
menatapnya. “Aku akan lebih menyukainya jika
ia pintar!”
Mendengar itu, senyum manis yang sempat
mampir di wajah cantik Kibum lenyap seketika.
Tergantikan oleh kerutan di kening dan sebuah
pout imut di bibirnya. Untung saja, siswa lain
sibuk bersorak sambil menggoda Taemin
begitu mendengar kata ‘pintar’ dari bibir
Jinki, jadi tidak ada yang melihat perubahan
ekspresi pada raut wajah Kibum..
Tidak satu pun, kecuali si penyebab itu sendiri.
Lee Jinki. Yang tengah menatapnya penuh
arti.
.
Detik selanjutnya, bel tanda pelajaran usai
berbunyi dengan begitu nyaring. Jinki
mengucapkan salam dan sekali lagi
mengingatkan para siswa mengenai kuis yang
akan datang sebelum keluar meninggalkan
kelas. Para siswa mulai menggerutu begitu
guru tampan itu tak lagi terlihat. Beberapa ada
yang menghampiri dan mulai menggoda
Taemin yang sepertinya memang ‘sedikit’
mendapat perhatian lebih dari guru idaman
mereka.
.
Kibum bersikap tak acuh. Ia membereskan
semua peralatan sekolahnya dengan cepat,
ingin segera berlalu dari kelas yang tiba-tiba
terasa tak begitu menyenangkan dan bergelut
dengan kasur di rumah. Namun tentu saja,
Taemin yang baik hati tidak akan
mengijinkannya. Dengan langkah sombong, ia
bergerak meninggalkan teman-temannya, yang
masih bergosip sambil merapikan barang-
barang mereka, dan menghampiri Kibum.
.
“Sekarang apa?” tanya Kibum malas.
.
Taemin tertawa pelan, terlihat sekali kalau
dia merasa begitu senang melihat wajah jutek
Kibum. “Kau dengar kan, Kibum? Jinki
Sunbae menyukai seseorang yang pintar!
Sepertinya akan sedikit sulit untukmu!” ujarnya
mengejek.
Kibum berdecak sebal. “Kalau kau tidak
menangkap ucapannya dengan baik, aku akan
mengulanginya untukmu, Tae. Jinki Sunbae
tidak mengutamakan kepintaran. Itu hanya
poin plus saja!!” tukasnya tak mau kalah. Dan
tanpa menunggu respon dari Taemin, ia
berjalan tergesa meninggalkan kelasnya.
Dengan perasaan dongkol. Hilang sudah rasa
sedih dan bersalah yang sempat ia rasakan
karena telah mengecewakan Jinki. Sekarang,
yang ia rasakan hanyalah kekeksalan.
.
‘Aiiisshh! Mengapa juga dia harus
mengucapkan kalimat seperti itu!!’ batin Kibum kesal.
.
.
.
.
tbc
Minzi Ahra said:
Ach kenapa taemin sama kibum berantem 😭
Padahal biasanya mereka kan selalu kompak dan akur, semoga masalah mereka berdua bisa diselesaikan dengan baik, dan kembali bersahabat…
Dan semoga disini jinki itu kakaknya taemin 😁
Dan jinki bisa bersatu sama kibum..
Kamu yg sabar ya kibum 😘😘😘
LikeLiked by 1 person
fitkey said:
Ahh gerget banget ampunnnnnn ditunggu chap keduanya hehehe….taem kau koq ngeselin banget disini kasian kibum diusik terus hidupnya gara2 masa lalu. Sumpah masa lalunya mereka terutama kibum rumit bgd. Hhhh jinki jgn bikin taemin baper pdhal hatim u buat kibum nnti kibum lagi yg galau..
LikeLiked by 1 person
ikaonkeyshipper said:
Ditunggu next chap nde
LikeLiked by 1 person
aiji said:
kibum~ jadi pacar aku ajaa kalau kamu kesel sm jinki…
masih ga ngerti knapa taemin berlebihan marah ke kibum, kalau dulu jonghyun suka sm kibum dan nembak walaupun ditolak ehh malah pindah tp kn bukan salah kibum,, yg masih ga ngerti ‘kibum ga sengaja ngelakuin tapi taemin nganggap kibum tetap ngelakuin’ itu ngelakuin apa?? kn kibum nolak jonghyun… ahh entahlah~ hahaha
itu kibum sm jinki udh pacaran blum sih? penasaran bgt~ dibikin gemes sm kelakuan jinkii
LikeLiked by 1 person
nikey said:
Duuhh seruuu banget 😂😂😂,, kenapa dikit tumben 😂😂,, mau dilanjut cepetan gak mau tahu. Aku penasaran 😭😭aku mah suka” aja sama taekey yang berantem, menurutku mereka lucu berantemnya 😂😂 so cepet dilanjut, har ini juga nan gwencanha 😂😂😂🔫
LikeLiked by 1 person
MVP said:
Segitu marahnya taemin sampe putus persahabatan sama kibum
Jinki sukanya sama kibum kan ya kan?
LikeLiked by 1 person
rezhaimani said:
Kyaaaa gemes sama taemin.. Kamu kenapa nak? Kok seperti itu ? Wkwk tp ucul sihhh… Si jinki jg gemesss >\\\< kamu kode ke kii yahh beh? Next ka~ aku penasarannn….
LikeLiked by 1 person
Devi said:
Next …. ih penasan … yg dulunya sahabat sekarang jadi rival…
Wowww seru ni…
Cepet dlanjut thorrr ayolah …c4 gw tunggu
LikeLiked by 1 person
Minionkey said:
🖒👍🖒👍🖒👍
LikeLiked by 1 person
Ndaa said:
ternyata gara2 itu kibum ama tae berantem. kelakuan tae bener2 ngeselin, hhhhaa tidak biasanya ni tae kek gini kelakuannya,, ayo segera dilanjut thor penasaran…
LikeLiked by 1 person
Vemi said:
kibum ama taemin rival gara” si jonghyun xD
sebegitu kecewanya taemin ampe musuhin si kibum..
padahal kan kibum juga ga ngerti kenapa jonghyun bisa suka ama dia..
mana sifatnya taemin judes bgt lagi..
penasaran ama jinki..
dia itu masih dlm tahap suka ama kibum..
apa emang mereka udh punya hubungan tp ditutup” in dr publik(?)
abis sikap mereka bedua rada mencurigakan xD
okay ditunggu next chap nya…
LikeLiked by 1 person
Jinkikoe said:
Baru dpt ini ff kibum vs taemin..menggemaskan
LikeLiked by 1 person
tomiko van said:
jinki kodenya bikin semuanya salah paham,,, dan sekarang dikira itu taemin.. Huaa.. Kasian kibum!
Kim kibum vs lee taemin,,, seru pokoknya. Duuh, kenapa si mr. Perfect gak terang2an aja sih??
Next secepatnya please…
LikeLiked by 1 person
windy said:
Penasaran suka deh klo cerita beginian keren thor aku suka kalo kisah cintanya awalnya begtu tambah greget and 100% penasaran cpet y update ny
LikeLiked by 1 person
f.jinboon said:
lama ga baca ff .. begitu baca ni ff perasaan aku jadi campur aduk kek kibum. antara seneng, sedih, dan kesel . pokonya satu kata bwt ni ff .. daebak + greget hehe …
LikeLiked by 1 person
Naokey said:
Aku baru baca nih ada ff yg kibum n taemin bs jd musuh gini..
Biasany kn mreka kl ga sahabatan atau brothers pokony yg sweet gitu dwh.. tp gpp hubungan taekey yg ini tuh kaya fresh air.. sesuatu yg baru.. n it’s something ood ^^
Oh gitu toooh..
Tdny aku sempet bingung knp taeby bs musuhan sm key ternyata karena jjong toh..
Ini seru deh taeby ngejar2 jinki cm buat kesel kibum..
Jinki juga suka PHP nih.. mentang2 ganteng hihihi.. kode terus kode teruuuusssss..
Kibum cute abissss.. mau kaya gimana juga key itu selalu cute..
LikeLiked by 1 person
jklilfreaks said:
Tumben banget baca ff yg kibum sama tetem jadi rival😂 kalo aku jadi kibum pasti sedih banget pas jinki bilang dia suka sama anak pintar😥 semoga jinki cepet kasih kode yg benerny(?)
LikeLiked by 1 person
Aside_ said:
ooh jadi berantemnya taem sama kibaem gara2 jamong nyatain perasaanny ke kibaem?
ga sabar nunggu next chapt~
kibaem~ belajarlah agar jinki Sunbae makin memperlihatkan perasaanny kkk
LikeLiked by 1 person
saciinyu said:
Sukaa… baca ff ini kok berasa nyata gituh.. kek kisah cinta temen gue asli. Hashs 😁😁
yowislah, jan lama2 updettttnya yoo 😗
LikeLiked by 1 person
Lafazkankalimah said:
Taemin kamu gak harus kayak gitu kok ama kibum….dia kan gak salah apa apa….jonghyun yang mau pindahan ….aq jadi sedih kalo kibum ama taemin berantan seharus nya mereka jadi teman deket kyk dlu
LikeLiked by 1 person
citra said:
Huwaaaaaaakeren kereeeenn
Seru ceritanya.. Jinki ih suka ama kibum tapi sok cool gitu
Penasaran next chapter 😁😁😁
LikeLiked by 1 person
husniah nia said:
Aduuuh dasar anak sekolah gara2 cowok aja berantem hahahaha. Pake salah pengertian juga lagi tubTaemin makanya sampe musuhan sama Kibum tapi yaa namanya juga anak seklolah haahhah.
Aduuh Kibum engga sadar apa Jinki sering memperhatikannya haaha ok kurang peka kali ya ..
Uhh Taemin aku yakin eng bener2 suka sama Jinki cuma mau buat Kibum kesel aja..
Oh yaa disini asa Minho ga ya?? Udah deh tongolin si Minho hahah kan seru2 jika tiba2 ada Minho yg suka banget sama Taemin tapi dilain sisi Taemin lagi manas2in Kibum dengan cara merbut perhatian dr Jinki.
Ok aku tunggu ya lanjutannya 😄😄
LikeLiked by 1 person
Yeyen saifa said:
Aku suka aku sukaaa.. ceritanya seruu bangeet.. ini pertama kalinya saya baca ff kibum menjadi rivalnya taemin. Please deh taemin jgn gitu ke kibum. Cuma gara” masalah sepele sja kmu udah kayak gini.. wkwkwkwk .. lebih seru lgi klu ada minho dan jonghyun..
LikeLiked by 1 person
mutia said:
Tetem ngeselin bgt.. gue pernab ad diposisi ibum jadi tau gimana rasax.. jengkelin deh..
Si jinki lagi sok kuul! Bilang bgitu ke kibum aku.. uda deh.. kibum punya aq jd gk usah so gitu ya!.. gk nyambunh deh komen aq 😂 haha
LikeLiked by 1 person
Ara_ti said:
Oh my goodness.. Aura jinki bener bener keliatan banget perfect nya… Godddd.. Siapa yang nggak klepek klepek kalo punya guru seganteng itu..
Aduhhhh mana lagi tumben banget taemin sama kibum nggak akur..
Tenang kibum.. Jinki cuma main main kok sama taemin dg bikin kamu bête lewat sindirannya.. Tapi matanya suka ngekor ke kamu kok.. Kekkeke..
Author lanjut.. Ceritanya seru bikin kepo .. Kekkeke..
LikeLiked by 1 person
tokitoki said:
kasian bnget sih kibumnya huhuuhuu
sbenernya agak susah ngebayangin kalo taemin jadi anak jahat deh 😂😂
ngmong² ini minho g ada peran nih ya wkwkk
jinkinya juga tega bener ngmong gitu tp smoga kibumnya jadi termotivasi malahan hahha siap² nih makin tambah musuhan kibum sama taemin ngerebutin jinki 😅
LikeLiked by 1 person
Desumaaaa said:
Taemin gregetin bener yaa disini ampun dah. Jonghyun dikit bener munculnya, minho ga nongol sama sekali wkwk semoga minhp disimpen buat jd pasangan taemin yaa
Kibum jangan sedihhh, yang disebutin jinki itu pasti kamu kok wkwk
LikeLiked by 1 person
jinkeybum said:
entalah..sula gk dpt feel nya kalo Taemin jd antagonis wkwk
ouh jd taekey sahabatan dulunya dan berantem krn mslh cowok
ini kalo sampai kibum yg menang lagi dapetin jinki
nambah benci lagi si Taemin ke kibum..
kasian jg sama Taeminnya yah, cowo yg dia naksir
sukanya malah sama kibum….
LikeLiked by 1 person
afynonkey said:
Baru kali ini liat tetem sama kibum ga akur. Biasanya kek emak sama anak, ga bisa dipisahin 😂
Tapi kek nya ada sesuatu yg terjadi antara tetem sama jinki, jangan jangan merekaaaa…..
Kibum!! Mangatseee, jinki pasti jatuh ke tanganmuu. Fighting!!! Tingkatin nilai mtk mu ㅋㅋㅋㅋ
LikeLiked by 1 person
1314real said:
si taemin ngeselin bgt yah ngeganggu kibum mulu, pdhl bkn slh kibum jg uhhh ga rela sih sbnrnya taemin jd jahat muka taemin terlalu manis untuk jd jahat wkwk dan apalagi mereka dulu shbtan dan misah 😦 kibum yg sabar yaa aku tau bgmn rasanya mengecewakan org yg kt cintai 😣 kmu hrs lbh keras bljr matematika lg haha
wah sprtnya taekey bakal saingan ngerebut jinki nih?? tp dari geliatnya udh jelas bgt si jinki suka kibum, tp dia jg suka php-in si taemin terus haha uhhh smg hubungan taekey ga smkn parah dn onkey bisa bersatu dgn damai wkwk lanjut ahh
LikeLiked by 1 person
Moli said:
Taem dewasa dong
Cowo gak cuma jjong
Suka sedih liat orang ngorbanin shabat karna cowo
LikeLiked by 1 person
Sofia said:
Gemes…jlslah jinki sukanya kibum…minta pass dong…hehe
LikeLiked by 1 person
ChoiAddict said:
Oho~
Jadi ini kisah cinta antara murid dan guru????
Ciyeeeeeeee~~
Cinta bersemi di sekolahan :v awaw
Duuhh yg kecewa 😢
Makanya, ntar kibumnya diajarin yg bener ya jinki songsaenim~
Jangan malah diajarin yg engga”/?
LikeLike
siscahaena said:
Ya,ampun kasian Kibum, dibenci ma sahabat sendiri itu g enak banget…
Q berharap jinki ma taemin itu bersaudara deh..
Jadi, Kibum g perlu saingan ma taemin lagi.. dan g perlu rebutan cowok lg.
Ya,walaupun di masa lalu jg g rebutan sih, hehe..
G sabar nunggu lanjutannya nih…
LikeLiked by 1 person
Lia_jinkibum said:
Duhh kenapa sih taemin jadi resek ke kibum
Kasian kibum 😦
Cuman bisa berharap taemin ga ngerebut jinki dari kibum
Dan hanya berharap juga kalau jinkibum bakal bersatuu
LikeLiked by 1 person